Satu Per Satu Mereka Berguguran
16.07 Posted In beasiswa , diary , mahasiswa , tiga Edit This 0 Comments »
Siang hari gue dapet sms dari Ichal, temen gue.
“Mor, tahap akhir test IPDN ga2l dilalui oleh chal…” begitu kira2 isi sms tsb. Beberapa tahap telah ia lewati dgn baik. Namun pada tahap akhir, ia dinyatakan gagal. Luckily, ia cerdik. Sebelumnya ia udah daftar di Politeknik Kesehatan (Politikes) Tasikmalaya.
Someday, gue berselancar ria menjelajah dunia maya. Seperti biasa, update status FB yang makin hari makin banyak aja org yg nge-add gue. He..he..
Kebetulan, hari itu pengumuman Paramadina Fellowship. “Btw, Deluq lolos ga ya..??” Dengan penuh tanda tanya gue buka FB’nya dia. Dan, “Duwh,, Paramadina gagal eum…!!” Seru dia penuh dgn penyesalan.
Kedua temen gue diatas hanyalah sample dari temen2 gue yang pada gagal. Termasuk gue sendiri. Hal ini menyatakan bahwa, kegagalan akrab banget ngehampiri angk. 2009. Gue juga ga tau kenapa. Aneh. Kenapa? Karena taun2 sebelumnya, jarang terdengar cerita kegagalan seperti yang dialami oleh angk sekarang. Singkat kata, ka2 & te2h kami (begitu kami nyebut kakak kelas kami) hampir selalu berhasil dalam satu kesempatan saja. Mungkin ada juga yang gagal, tapi tak banyak.
“Mor, tahap akhir test IPDN ga2l dilalui oleh chal…” begitu kira2 isi sms tsb. Beberapa tahap telah ia lewati dgn baik. Namun pada tahap akhir, ia dinyatakan gagal. Luckily, ia cerdik. Sebelumnya ia udah daftar di Politeknik Kesehatan (Politikes) Tasikmalaya.
Someday, gue berselancar ria menjelajah dunia maya. Seperti biasa, update status FB yang makin hari makin banyak aja org yg nge-add gue. He..he..
Kebetulan, hari itu pengumuman Paramadina Fellowship. “Btw, Deluq lolos ga ya..??” Dengan penuh tanda tanya gue buka FB’nya dia. Dan, “Duwh,, Paramadina gagal eum…!!” Seru dia penuh dgn penyesalan.
Kedua temen gue diatas hanyalah sample dari temen2 gue yang pada gagal. Termasuk gue sendiri. Hal ini menyatakan bahwa, kegagalan akrab banget ngehampiri angk. 2009. Gue juga ga tau kenapa. Aneh. Kenapa? Karena taun2 sebelumnya, jarang terdengar cerita kegagalan seperti yang dialami oleh angk sekarang. Singkat kata, ka2 & te2h kami (begitu kami nyebut kakak kelas kami) hampir selalu berhasil dalam satu kesempatan saja. Mungkin ada juga yang gagal, tapi tak banyak.
0 komentar:
Posting Komentar