DUNIA AMOR

Mungkin in hanya catatan kecil tentang besarnya rasa rindu yang selama ini gue pendam.

Hari demi hari berlalu. Semakin jauh kaki gue melangkah, makin berat hati gue buat ninggalin dia. Ga banyak yang gue kasihkan ke dia saat terakhir berpisah. Meskipun gue, ataupun bahkan dia sendiri yang lebih tau bahwa gue bakal ninggalin dia. Mungkin gue terlalu sibuk mersiapin diri buat ujian yang bakal nentuin kelulusan gue. Semua berlalu begitu cepat. Seperti kata orang, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tak ada yang abadi. Dan, semua itu benar2 jadi kenyatan.

Hubungan ini masih terus berlanjut. Meskipun dia jauh, tapi gue ngerasa dia selalu dekat di hati. Namanya akan terus ada, senyumnya yang manis, it’s very unforgettable, semua itu akan terus hidup bersama kenangan indah gue.

Rasa rindu ini ga bisa dipendam. I really hug you, honey. Gue pengen ngungkapin perasaan gue sepenuhnya. Pengen banget ketemu sama dia. Tapi, sekarang bagian dia yang sibuk mersiapin diri buat ujian kelulusannya. Dia masih sangat muda. Setelah lulus, dia ngebet banget pengen ngelanjutin study di MA Insan Cendikia. Then, she very busy to prepare it. Maybe, she not interested for meet me.

Gue cuma bisa curahin perasaan gue lewat album fotonya. Sebelum tidur, gue buka album itu. Gue tatap. Sesekali, tangan gue ngelus2 pipinya yang lembut kaya bayi. Terkadang, wajah imutnya terbawa dalam mimpi. Gue harap mimpi itu akan menjadi kenyataan. Well, gue seperti seekor kodok yang hendak menjadi lembu.

I hope, someday you can meet me, in somewhere sweetest place. Gue selalu berdoa kepada Tuhan, agar harapan gue bukan sekedar mimpi di siang bolong. Dream will come true.

Gue ga tau, apakah dia punya perasaan yang sama, ataukah sebaliknya? Perasaan wanita sulit diterka. Sangat dalam, lebih dalam dari samudera atlantik. Yang jelas perasaan ini akan tetap gue jaga. Takkan pernah padam.