DUNIA AMOR

“Kalah lagi, kalah lagi…,” sesal gue. Sementara sang lawan hanya bisa tersenyum senang. “Wah, permainan kamu lumayan juga,” katanya. Dia mengakui ada banyak perubahan permainan yang diperagain gue. Hal ini terlihat dari terjadinya jual-beli serangan selama 2 x 45 menit. Biasanya dari detik pertama saat peluit kick-of dibunyikan gue dikurung abis-abisan. Hanya sesekali ngandelin counter attack untuk membobol gawang lawan. Dan ga pernah berhasil. Gawang lawan pun masih terjaga keperawanannya. Itu dulu, sekarang gue udah bisa taktis, ball possession pun ga mutlak dipegang oleh dia. Penyerang2 yang mandul udah bisa nunjukin ketajamannya. Berulang kali gue memaksa goalkeeper dia mungut bola dari gawangnya. Dan berulang kali pula gue maksa dia berjibaku ngejaga gawangnya untuk ga kebobolan untuk kesekian kalinya. But, that’s all nothing. Berapapun gol yang gue cetak, tetep aja ga bisa ngehindar dari kekalahan. Dia adalah Alis Nursaleh alias Unang, Master of Winning Eleven. Invincible. Siapa berani lawan dia??